March 01, 2009

Ibu kedua buat anak2ku tlah pergi...

Ibu kedua??? maksudnya??


Dia adalah sr. Scolastika, FSE... suster biara yang sedang bertugas di Sengata merangkap sebagai suster kepala dan bidan di Klinik Bersalin yang mereka kelola.

Secara kebetulan juga kedua anakku dirawat dan di asuh ditempat mereka (Rumah Bersalin tepatnya) mulai dari Visca hingga ke Tian.

Davisca dari usia 2,5 bulan - Sept akhir 2007 yang juga dibantu bidan Merlina (sekarang sudah di Medan dan menjadi dosen di sekolah perawat), sementara Sebastian dari usia 6 bulan - Sept 2008 yang dibantu juga bidan Moniq (sekarang sudah kembali ke Medan dan bekerja sambil rencana untuk melanjutkan kuliah lagi).


(gambar biara suster2 FSE-SGT & RB St. Elisabeth-SGT)


Disana hanya anakku saja yang dititipkan, namun awal Visca dulu ada anak lainnya tapi sebentar saja. Jadi kehidupan anak2ku lebih banyak di RB atau di susteran selama aku bekerja.

Memang bukan hanya suster Scolastika saja yang ada di biara itu, namun yang paling lama dan berhubungan dekat dengan anak2ku, kurasa sr. Sco dan sr. Vianney, karna yang lainnya memiliki tugas sendiri yang lumayan sibuk di bidang pendidikan.

Kamis malam, 26 Feb 2008, ada pertemuan kecil sebagai perpisahan dengan sr. Scolastika.
Banyak dari kami yang hadir tidak mengetahui jika sr. Sco akan langsung berangkat malam itu.
Aku antara kaget dan bingung, kok mendadak sekali. Tapi harusnya aku sudah membaca kalo sr. Sco itu tidak terlalu suka keramaian, jadi beliau memang lebih suka tidak menyebarkan kapan beliau pergi dari Sgt dan bertugas ke tempat yang lain.


Saat acara berlangsung, aku masih biasa saja dan tidak merasakan apa2. Namun ketika saat2 suster akan dijemput travel yang akan membawanya ke Balikpapan dan saat kami (aku & suami) berpamitan. Kami menangis bertiga,...iya...kami sama2 menangis....
Entah sedih, terharu, kecewa dan rasa kehilangan yang sangat besar ketika aku merasakan kehadiran suster seperti ibu juga buat anak2ku,.....


Kami menangis sampai di depan pintu biara dan ada yang mengatakan pada kami, "Jangan sedih, biarkan suster bertolak ke tempat yang dalam".
Spontan aku jadi terdiam, benar juga kata orang itu, kita harus merelakan suster pergi demi karya cintanya bagi umat dan gereja yang membutuhkan.
Seharusnya kami bisa menahan diri dengan membatasi perasaan ini.


Kami bersyukur dan senang pernah mengenal dan berhubungan baik dengan suster Scolastika, dimanapun beliau ditugaskan, aku berharap kita masih bisa berhubungan....setidaknya melalui DOA serta perantaraan Tuhan dan Bunda Maria.

SELAMAT JALAN SUSTER SCOLASTIKA, SEMOGA SUKSES DAN SEHAT SELALU DALAM LINDUNGAN TUHAN.

Salam penuh Cinta dari kami berempat : David, Sisca, Visca dan Tian.

Semoga kita dapat berjumpa lagi dilain kesempatan....AMIN...

No comments:

Post a Comment