February 25, 2009

Kisah lahirnya SEBASTIAN..

Michael Sebastian Paskalie yang lahir pada 18 Maret 2007.


Kelahiran Davisca dan Sebastian memang sangat dekat, mereka hanya terpaut 15 bulan.
Sebastianpun harus mengalami Caesar pada proses kelahirannya, karna usia pasca Caesar yang pertama belum ada 2 thn untuk jarak yang aman.
Maklumlah....kebobolan....:))
Karna sudah direncanakan Caesar, maka kami ambil 38 minggu usai kandungan. Karna bayi sudah terbentuk sempurna.
Pada saat melahirkan Tian, saya sedang tidak aktif bekerja sebagai karyawan.
Dengan kata lain, saya makan gaji buta selama 15 bulan di rumah.....
Maka kami melakukan kelahiran di SOLO, Jawa Tengah, dimana orang tuaku masih berdomisili disana. Sayapun datang 2 bulan lebih awal.

Pemeriksaan demi pemeriksaan semua berjalan dengan baik tanpa adanya keluhan ataupun hal yang aneh2.
Tepat tanggal 18 Maret pagi saya masuk RS untuk persiapan operasi yang yang akan dilakukan sore hari karna menunggu suami tercinta datang dari Sangatta. Karna waktu Davisca kami tidak sempat mengabadikannya di ruang operasi, maka Tian akan kami abadikan...dan masih ada rekaman VCDnya, walau.....aku masih ngeri untuk melihatnya...
Akhirnya,...pada sekitar jam 4 sore,... lahirlah Sebastian, saya masih dalam pengaru obat bius, sampai besoknya barulah diberitahu suami, bahwa Tian dalam kondisi kritis...
Dimana saat baru keluar dia bisa menangis, namun setelahnya dia tidak bisa menangis lagi dan tubuhnya menjadi biru.

Dengan wajah pucat dan sedih tapi harus tegar, suamiku mencerikan semuanya,....
Spontan aku menangis dan ingin melihat dia anakku..... Namun aku masih belum bisa bangun dulu karna memang pengaruh operasi belum diperbolehkan.
Coba bayangkan,... gimana perasaan kami melihat anak yang baru dilahirkan dengan kondisi kritis seperti itu. dia masih dalam perawatan sangat intensif dengan diberikan 2 Oksigen dan 1 infus. Bahkan,...dia belum sempat dibersihkan setelah dikeluarkan dari rahimku....






PUJI TUHAN....

Akhirnya,...Sebastian bisa lewatkan masa kritisnya dengan dilepasnya oksigen dan infusnya, dan kami boleh memegangnya di hari ke-3.
Saat itu pula aku pertama kali bisa memberikan ASI pertamaku untuknya....
Syukur pada TUHAN,.... Kebahagiaan kami tiada taranya.... Anak keduaku SELAMAT....



Lima hari saya di rawat di RS dan boleh kembali kerumah, malamnya kok perban anti air penutup jahitannya lepas waktu kumandi. kami lgs ke rumah sakit untuk di ganti yg baru n tidak kemasukan air.


Seminggu setelah kelahiran Tian, suami tercinta kembali ke Sangatta untuk bekerja.
Aku tidak merasa berat ditinggal suami, namun saat siangnya aku merasa tidak enak badan dan demam. Ya...saking tingginya (41 derajat) aku sampai pingsan dan dibawa ke rumah sakit oleh orang tuaku.. Begitu sadar, ternyata aku ada di ruang UGD di RS tempat aku melahirkan Tian.


Aku menduga karna jahitan yang mungkin sempat terkena air, namun..pemeriksaan Lab menunjukan aku kena Typus....dah harus dirawat....
Ha...??!! Betapa sedih hatiku, meninggalkan Tian yang baru lahir, Visca yang lagi lucu2nya dan suami sudah dalam perjalanan Samarinda-Sangatta.


Begitu dengar aku kembali harus dirawat, suamiku ingin kembali ke Solo. Tapi setelah dapat penjelasan dari orang tua saya dan kakak perempuannya. akhirnya ia tetap melanjutkan perjalanannya ke Sangatta.
Aku dirawat selama 3 hari, itupun aku ingin cepat2 pulang bertemu anak2ku...


Setelah usia Tian hampir 2 bulan, kami semua kembali ke Sangatta, karna rencananya aku akan kembali bekerja.
Namun beberapa hari kami tiba di SGT, kami mendapat cobaan lagi,....


Ternyata Typusku kambuh dan parah lagi. Setelah berobat dan pemeriksaan Lab, ternyata hasilnya masih tinggi dan saya harus dirawat lagi....


Oh,..TIDAK......!!!!


Aku menolak anjuran dokter dan memilih tinggal di rumah saja, bahkan saya sampai harus membuat surat pernyataan penolakan anjuran rawat inap.
Yang ada di benakku saat itu adalah,... bagaimana dengan anak2ku,..?? sementara kami belum punya pembantu/pengasuh.


Karna kebaikan dan hubungan yang baik kami dengan suster2 biara di tempat kami, maka kami titipkan Tian di sana selama 2 hari dan Visca dirumah, dengan saya sementara papanya kerja.


Kami ga menyangka, kejadian demi kejadian kami alami diwaktu yang berdekatan....


Mungkin itulah jalan Tuhan buat kami... Terima kasih Tuhan,... kami masih mampu melewatinya bersama-sama.



Amin...

1 comment: